Di sebuah desa,tinggal seorang ibu yang bernama Bu Vivi yang kaya raya bersama juru masaknya yang bernama Bu Lili.Tetangga Bu Vivi juga kaya raya,bapak itu bernama Pak Doni yang tinggal bersama pembantu-pembantunya yang sangat banyak.
Rumah Bu Vivi besar sekali,bahkan rumah Bu Vivi dilengkapi dengan kolam renang yang besar.Bu Vivi adalah orang yang ramah,baik dan suka menolong.Tetapi,Bu Vivi kurang bahagia karena Bu Vivi kesepian.Bu Vivi hanya tinggal bersama Bu Lili,juru masaknya.Hal itu berbeda sekali dengan Pak Doni yang bahagia dengan kekayaan yang ia miliki.Pak Doni memang punya rumah yang besar dan tanah yang yang luas,tetapi Pak Doni sombong dan tak punya belas kasihan.Pak Doni hanya ingin menambah hartanya agar lebih banyak tanpa memikirkan orang lain.
Suatu hari Pak Doni kedatangan pengemis,namun Pak Doni memaki-maki pengemis itu.”Kamu itu kerjanya Cuma mengimis saja! Kerja keras dong! Jangan hanya meminta belas kasihan orang lain saja!”Kata Pak Doni.Berbeda dengan Bu Vivi yang memberi sedekah berupa uang dan makanan pada pengemis itu.Bu Vivi juga menawarkan pengemis itu untuk tinggal bersama Bu Vivi.Namun pengemis itu menolak dan memberi sebuah peta Bu Vivi lalu pergi.
Bu Vivi penasaran dengan peta itu,lalu Bu Vivi membuka peta itu.Di dalam peta itu terdapat tulisan peta menuju tangga kebahagiaan dan keberuntungan.Bu Vivi berkata pada Bu Lili.
“Hem..Bu,bbagaimana kalau kita menyusuri peta ini?” Tanya Bu Lili.
“Boleh juga idemu itu.Baiklah,besok kita akan menyusuri peta itu! Persiapkan dirimu baik-baik untuk besok!” Kata Bu Vivi
“Lebih baik saya mempersiapkan bekal untuk perjalanan kita besok.” Kata Bu Lili
Sementara Bu Lili menyiapkan bekal,Bu Vivi menyiap segala sesuatu untuk besok.
Keesokan harinya….
“Ayo kita berangkat!” Kata Bu Vivi.
Akhirnya merekapun pergi menyusuri peta itu.Dalam perjalanan,mereka bertemu dengan seorang ibu yang membawa sekeranjang kue ke dalam hutan.
“Apakah ibu ini tinggal di hutan ya?”Tanya Bu Vivi penasaran.
“Bu,ini sudah malam,ayo kita istirahat dulu!”Kata Bu Lili.Merekapun beristirahat.
Pagi-pagi sekali,mereka sudah berangkat.Mereka bertemu lagi dengan ibu yang kemarin mereka temui saat perjalanan.Saat mereka berada di hutan,mereka melihat danau yang berada di tengah hutan.Di dekat danau itu terdapat tangga.
“Tangga ini menuju ke mana ya?”Tanya Bu Vivi penasaran.Tiba-tiba ada anak yang memakan rumput dan turun ke danau melewati tangga tersebut.
“Hah?Anak itu makan rumput?Menyelam ke danau?” Kata Bu Vivi heran.
“Hem…Iya ya?Mengapa anak itu makan rumput.” Kata Bu Lili.
Kemudian datang seorang ibu.Ibu itu berbincang-bincang sebentar dengan Bu Vivi dan Bu Lili.
“Selamat siang bu! Mari mampir ke rumah saya! Tapi sebelum masuk,makan lah rumput ini agar ibu bisa bernafas dan tidak basah.Oh ya perkenalkan nama saya Bu Ajeng.”Kata ibu tadi.
“Siang Bu Ajeng,saya Bu Vivi Dan ini Bu Lili.Kata Bu Vivi.
Bu Lili dan Bu Vivi pun masuk..
“Wah indah sekali pemandangan di sini!”Kata Bu Vivi.
“Selamat datang Bu saya Ila!”Kata Ila.
“Hai Ila!Hemm… Apakah saya boleh tinggal di sini? Di rumah saya,saya kesepian.”Kata Bu Vivi
“Tentu saja boleh!”Kata Bu Ajeng.
Akhirnya Bu Vivi an Bu Lili tinggal di rumah Bu Ajeng.Harta Bu Vivi diberikan pada Pak Doni.Tetapi,karena keserakahan Pak Doni,beliau menjadi miskin karena terbaut hutang.
Rezza Dwi A.
vii a / 20