Kamis, 02 Februari 2012

Finding Nemo

Finding nemo

Finding Nemo is an adventure story of a family of ornamental fish, which consists of father and son, who lives in coral reefs. Marlin, a fish and father of Nemo is a timid fish, in contrast with the boy who always wanted to know. Due to these striking differences in properties, they often disagree. Nemo's curiosity made ​​him ignore the warning his father on the first day of school, so it netted by the man when it was swimming near a ship.

Marlin can only watch from afar are not able to do anything when the man brought his son, but the love for children makes it against the fear of the environment outside the coral reef, and adventurous search for Nemo. In desperation, he met a forgetful fish named Dory, who offer help, but more often made ​​him fall in trouble. Later, a vegetarian shark named Bruce joined the mission is almost impossible.

Meanwhile, Nemo is told stranded in a dentist's aquarium in the city of Sydney Harbor. There, he meets with a collection of other fish that is no less unique, and tried to pull him to join their group. But once got word that the father was doing a search against him, Nemo and his friends began making plans to escape, and was reunited with his beloved father
.

cerpen

Tangga Kebahagiaan dan Keberuntungan

Di sebuah desa,tinggal seorang ibu yang bernama Bu Vivi yang kaya raya bersama juru masaknya yang bernama Bu Lili.Tetangga Bu Vivi juga kaya raya,bapak itu bernama Pak Doni yang tinggal bersama pembantu-pembantunya yang sangat banyak.

Rumah Bu Vivi besar sekali,bahkan rumah Bu Vivi dilengkapi dengan kolam renang yang besar.Bu Vivi adalah orang yang ramah,baik dan suka menolong.Tetapi,Bu Vivi kurang bahagia karena Bu Vivi kesepian.Bu Vivi hanya tinggal bersama Bu Lili,juru masaknya.Hal itu berbeda sekali dengan Pak Doni yang bahagia dengan kekayaan yang ia miliki.Pak Doni memang punya rumah yang besar dan tanah yang yang luas,tetapi Pak Doni sombong dan tak punya belas kasihan.Pak Doni hanya ingin menambah hartanya agar lebih banyak tanpa memikirkan orang lain.

Suatu hari Pak Doni kedatangan pengemis,namun Pak Doni memaki-maki pengemis itu.”Kamu itu kerjanya Cuma mengimis saja! Kerja keras dong! Jangan hanya meminta belas kasihan orang lain saja!”Kata Pak Doni.Berbeda dengan Bu Vivi yang memberi sedekah berupa uang dan makanan pada pengemis itu.Bu Vivi juga menawarkan pengemis itu untuk tinggal bersama Bu Vivi.Namun pengemis itu menolak dan memberi sebuah peta Bu Vivi lalu pergi.

Bu Vivi penasaran dengan peta itu,lalu Bu Vivi membuka peta itu.Di dalam peta itu terdapat tulisan peta menuju tangga kebahagiaan dan keberuntungan.Bu Vivi berkata pada Bu Lili.

“Hem..Bu,bbagaimana kalau kita menyusuri peta ini?” Tanya Bu Lili.

“Boleh juga idemu itu.Baiklah,besok kita akan menyusuri peta itu! Persiapkan dirimu baik-baik untuk besok!” Kata Bu Vivi

“Lebih baik saya mempersiapkan bekal untuk perjalanan kita besok.” Kata Bu Lili

Sementara Bu Lili menyiapkan bekal,Bu Vivi menyiap segala sesuatu untuk besok.

Keesokan harinya….

“Ayo kita berangkat!” Kata Bu Vivi.

Akhirnya merekapun pergi menyusuri peta itu.Dalam perjalanan,mereka bertemu dengan seorang ibu yang membawa sekeranjang kue ke dalam hutan.

“Apakah ibu ini tinggal di hutan ya?”Tanya Bu Vivi penasaran.

“Bu,ini sudah malam,ayo kita istirahat dulu!”Kata Bu Lili.Merekapun beristirahat.

Pagi-pagi sekali,mereka sudah berangkat.Mereka bertemu lagi dengan ibu yang kemarin mereka temui saat perjalanan.Saat mereka berada di hutan,mereka melihat danau yang berada di tengah hutan.Di dekat danau itu terdapat tangga.

“Tangga ini menuju ke mana ya?”Tanya Bu Vivi penasaran.Tiba-tiba ada anak yang memakan rumput dan turun ke danau melewati tangga tersebut.

“Hah?Anak itu makan rumput?Menyelam ke danau?” Kata Bu Vivi heran.

“Hem…Iya ya?Mengapa anak itu makan rumput.” Kata Bu Lili.

Kemudian datang seorang ibu.Ibu itu berbincang-bincang sebentar dengan Bu Vivi dan Bu Lili.

“Selamat siang bu! Mari mampir ke rumah saya! Tapi sebelum masuk,makan lah rumput ini agar ibu bisa bernafas dan tidak basah.Oh ya perkenalkan nama saya Bu Ajeng.”Kata ibu tadi.

“Siang Bu Ajeng,saya Bu Vivi Dan ini Bu Lili.Kata Bu Vivi.

Bu Lili dan Bu Vivi pun masuk..

“Wah indah sekali pemandangan di sini!”Kata Bu Vivi.

“Selamat datang Bu saya Ila!”Kata Ila.

“Hai Ila!Hemm… Apakah saya boleh tinggal di sini? Di rumah saya,saya kesepian.”Kata Bu Vivi

“Tentu saja boleh!”Kata Bu Ajeng.

Akhirnya Bu Vivi an Bu Lili tinggal di rumah Bu Ajeng.Harta Bu Vivi diberikan pada Pak Doni.Tetapi,karena keserakahan Pak Doni,beliau menjadi miskin karena terbaut hutang.

Rezza Dwi A.

vii a / 20

Resensi Darah Garuda

RESENSI FILM DARAH GARUDA

Sebuahcerita mengenai kelompok heroic kadet yang bergerilya di Pulau Jawa pada tahun 1947. Terpecah oleh rahasia-rahasia mereka di masa lalu, dan konflik yang tajam dalam hal kepribadian, kelas social dan agama. Keempat lelaki muda bersatu untuk melancarkan sebuah serangan nekat terhadap camp tawanan milik Belanda, demi menyelamatkan para perempuan yang mereka cintai.

Para kadet ini terhubung dengan kantor Pusat Jendral Sudirmandimana mereka diberi sebuah tugas sangat rahasia di belakang garis musuh di Jawa Barat. Sebuah serangan gaya komando pada Lapangan Udara Vital yang dapat membalikkan perlawanan para pemberontak melawan kezaliman yang telah dilakukan Jendral Van Mook pada Agustus 1947. Menembus ke dalam HUtan, mereka bertemu dengan kelompok lain dari separatis Islam, juga sekutu baru maupun yang potensial berkhianat. Mata-mata Kolonial dengan pangkatnya sendiri dan sekutu orang-orang sipil dari jalanan, dan musuh lama yang bertanggung jawab atas Intelijen Belanda.

PUISI

Time Zone

Contoh

Media Online SMPN1

Konten Media Pembelajaran

Pembukaan Pondok Ramadan

Pembukaan Pondok Ramadan

About Me

Foto Saya
admin nesaba
Lihat profil lengkapku
Labkom SMPN1 BATU 2011